Kalap Buku di Kampung Ilmu
Pagi hari
setelah mabit di masjid Al-Falah Darmo, saya jalan ke Kampung Ilmu. Niatnya
cuci mata, lihat buku sekalian sedikit kulakan. Oleh karenanya, saya hanya
menyiapkan uang sedikit.
Sekitar
pukul 6, belum ada satu kios pun yang buka. Sambil menunggu, saya menulis.
Beberapa lama kemudian, kios milik Pak Gendon buka. Saya mulai hunting. Saya hanya memilih buku yang
benar-benar bagus. Buku-buku lawas. Ada sekitar 4 buku kalau tidak salah.
Berikutnya,
kios langganan yang sudah buka milik Makka. Di kios ini, biasanya saya selalu dapet banyak buku. Dan benar saja,
tumpukan buku berhasil mencuri perhatian saya. Alhasil, di kios ini uang saya
ludes. Tersisa sekitar 40 ribu.
Saya
mencoba menahan godaan, dengan segera pulang. Tetapi ternyata tak bisa.
Beberapa kios langganan minta didatangi juga. Kios milik Bu Kus, Bu Ana. Saya
sungguh tidak tega.
Tetapi saya
katakan pada mereka bahwa uang saya habis dan saya hanya akan memilih-milih
dulu. Seperti biasa, mereka menawarkan agar buku dibawa saja dulu. Uangnya
gampang. Tetapi saya bertekad tidak mau berhutang. Apalagi, niat saya memang
tidak sedang mau kulakan banyak. Belum menyiapkan ransel besar dan sebagainya.
Saya
membongkar tumpukan buku-buku lawas di kios Bu Kus dan berhasil menemukan
banyak buku menarik. Namun harus melalui perjuangan yang berkeringat dulu.
Setelah itu lanjut ke kios-kios lain. Beberapa minta kiosnya didatangi lebih
dulu.
Ternyata,
mata saya tidak bisa puasa. Buku-buku bagus dengan harga murah menyita perhatian.
Saya kalap. Di tiga kios, saya borong habis-habisan. Seperti biasa, dengan
alasan uang habis, saya minta dimuatkan nota dulu, untuk saya tebus ketika main
ke Kampung Ilmu lagi. Dan semua dari mereka mengiyakan.
Petualangan
saya berburu buku berlanjut hingga sore. Baru pulang bakda ashar, sekitar 15.30
WIB. Saya hanya membawa satu kardus, tetapi di tas ada beberapa nota berisi
total buku yang akan dibeli. Saya sudah berjanji dan janji harus ditepati.
Ketika nanti ke Kampung Ilmu lagi, saya tinggal pergi ke kios-kios tadi.
Menunjukkan nota, membayar sesuai yang tertera, dan mengambil buku-buku yang
sudah disiapkan. Pasti lebih cepat. Tak sampai satu jam, saya bisa langsung
pulang membawa dua kardus besar.
Tetapi
apakah bisa? Hehe. Sebenarnya saya pun tidak yakin. Ketika nanti ke sana lagi,
pasti ada buku-buku baru lagi. Pasti akan ditawari lagi. Dan saya akan tergiur
lagi. Memilih-milih lagi. Wah, bisa berabe!
Sidoarjo, 9
Mei 2018
sumber gambar: bappeda.jatimprov.go.id
Posting Komentar