Pengantar Sosiologi Sastra
Rp 35.000
Judul: Pengantar Sosiologi Sastra
Penulis: Faruk
Penerbit: Pelajar
Cetakan 1, 1994
155 halaman
Kondisi bekas, bagus
Harga: 35.000
Stok: 1 eks
Sosiologi sastra post-modernis ini mengandaikan suatu pemahaman yang dimaksudkan bukan sebagai suatu penguasaan. Percobaan membaca teks-teks dan sejarah bersama-sama menjanjikan bahwa seluruh aspek formasi sosial , teks-teks dan praktek sekaligus dipahami dalam suatu problematik yang terpadu, ditempatkan secara homogen dalam suatu perspektif yang tunggal, sehingga pengenalan atau pengakuan atas ketidaksesuaian yang aktual dari level-level efektivitas dan waktu berbeda digantikan oleh rasa totalitas sebagai kesatuan ekspresif.
Karena setiap bentuk wacana menanamkan suatu posisi bagi pembaca dan partisipasinya sebagai subjek dari wacana itu, analisis kultural yang dilakukan dengan konseptualisasi yang terpadu, seperti hegemoni, menawarkan subjek dalam satu posisi yang menguasai objek, melainkan di luar dan di dalam sekaligus. Inilah yang oleh Bakhtin disebut sebagai pemahaman dialogis dan oleh Connors sebagai pemahaman sadar diri.
Penulis: Faruk
Penerbit: Pelajar
Cetakan 1, 1994
155 halaman
Kondisi bekas, bagus
Harga: 35.000
Stok: 1 eks
Sosiologi sastra post-modernis ini mengandaikan suatu pemahaman yang dimaksudkan bukan sebagai suatu penguasaan. Percobaan membaca teks-teks dan sejarah bersama-sama menjanjikan bahwa seluruh aspek formasi sosial , teks-teks dan praktek sekaligus dipahami dalam suatu problematik yang terpadu, ditempatkan secara homogen dalam suatu perspektif yang tunggal, sehingga pengenalan atau pengakuan atas ketidaksesuaian yang aktual dari level-level efektivitas dan waktu berbeda digantikan oleh rasa totalitas sebagai kesatuan ekspresif.
Karena setiap bentuk wacana menanamkan suatu posisi bagi pembaca dan partisipasinya sebagai subjek dari wacana itu, analisis kultural yang dilakukan dengan konseptualisasi yang terpadu, seperti hegemoni, menawarkan subjek dalam satu posisi yang menguasai objek, melainkan di luar dan di dalam sekaligus. Inilah yang oleh Bakhtin disebut sebagai pemahaman dialogis dan oleh Connors sebagai pemahaman sadar diri.
Posting Komentar